"Seni di Balik Jeruji: Nail Art Sebagai Terapi Kreatif Warga Binaan"

    "Seni di Balik Jeruji: Nail Art Sebagai Terapi Kreatif Warga Binaan"
    Hasil Karya Warga Binaan Nail Art

    Lapas Perempuan Tenggarong menjalin kerjasama dengan Laskar Bunga Pertiwi dan Mercy Ministry untuk mengadakan kegiatan pengasahan keterampilan bagi warga binaan dengan tema Nail Art. Kegiatan ini diikuti oleh 23 orang warga binaan yang sangat antusias dan ambisius untuk belajar.

    Sebagai narasumber, hadir Yustina, seorang profesional nail art, dan Fera Astria, seorang makeup artist (MUA) yang berbagi pengetahuan dan teknik dalam menciptakan desain kuku yang menawan. Peserta kegiatan ini terlihat sangat bersemangat, menyerap setiap informasi dan keterampilan yang disampaikan oleh para narasumber.

    Kalapas, Triana Agustin, memberikan tanggapan positif mengenai kegiatan ini. Ia menyatakan, “Kegiatan ini bukan hanya tentang keterampilan, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kepercayaan diri dan semangat kreatif bagi warga binaan. Kami berharap mereka dapat memanfaatkan keterampilan ini setelah kembali ke masyarakat.”

    Dukungan tersirat juga datang dari Kakanwil Kemenkumham Kaltim, Gun Gun Gunawan, serta Kadivpas, Endang Lintang, yang mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah positif dalam pembinaan dan rehabilitasi warga binaan.

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga pengalaman berharga yang dapat membangun masa depan yang lebih baik.

    kemenkumham polsuspas lapas perempuan tenggarong lapuante triana agustin gun gun gunawan endang lintang hardiman
    Alfian Hidayat

    Alfian Hidayat

    Artikel Sebelumnya

    *“Kesehatan di Lapas: Triana Agustin Dukung...

    Artikel Berikutnya

    Tingkatkan Keamanan Pelayanan, Tim Satops...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami